Asal Mula Tato
Kata “TATO” berasal dari kata Tahitian / Tatu, yang memilki arti :
menandakan sesuatu. Tato (Bahasa Inggris: tattoo) atau juga disebut
Rajah adalah suatu tanda yang dibuat dengan memasukkan pigmen ke dalam
kulit. Dalam istilah teknis, tato adalah implantasi pigmen mikro. Tato
dapat dibuat terhadap kulit manusia atau hewan. Tato pada manusia adalah
suatu bentuk modifikasi tubuh, sementara tato pada hewan umumnya
digunakan sebagai identifikasi.
Keberadaan mentato tubuh di dalam kebudayaan dunia sudah sangat lama
ada dan dapat dijumpai di seluruh sudut dunia. Menurut sejarah, ternyata
tato tubuh sudah dilakukan sejak 3000 tahun SM (sebelum Masehi). Tato
ditemukan untuk pertama kalinya pada sebuah mumi yang terdapat di Mesir.
Dan konon hal itu dianggap yang menjadikan tato kemudian menyebar ke
suku-suku di dunia, termasuk salah satunya suku Indian di Amerika
Serikat dan Polinesia di Asia, lalu berkembang ke seluruh suku-suku
dunia salah satunya suku Dayak di Kalimantan.
Tato dibuat sebagai suatu symbol atau penanda, dapat memberikan suatu
kebanggaan tersendiri bagi si empunya dan simbol keberanian dari si
pemilik tato. Sejak masa pertama tato dibuat juga memiliki tujuan
demikian. Tato dipercaya sebagai simbol keberuntungan, status sosial,
kecantikan, kedewasaan, dan harga diri.
Perkembangan Seni Tato
Buat kalangan tertentu, seni merajah tubuh (tato) memang masih dianggap
tabu. Di mata mereka, tato dipandang bercitra buruk, sarat kekerasan dan
cenderung dekat dengan dunia kejahatan. Namun seiring dengan
perkembangan zaman, kini tato juga dipandang bagian dari ‘produk’
kecantikan. Kaum penggemarnya pun makin meluas hingga ke kalangan
selebriti, olahragawan, eksekutif muda, remaja, dan ibu-ibu rumah
tangga. Terutama bagi kalangan remaja, perkembangannya begitu pesat.
Bahaya Tato
Menurut Dr. Sriyatti Sengkey, DK, ahli aesthetic, penggunaan jarum untuk
tato sering tidak steril. Dan jika ini tidak diperhatikan, tato justru
bisa jadi media menularkan beberapa penyakit seperti hepatitis, penyakit
kulit dan bahkan HIV. Ditambahkannya, banyak orang juga yang tidak
mengetahui efek yang ditimbulkan oleh tato. Kulit yang terkena tato bisa
bengkak dan terjadi infeksi, sementara kulit yang sudah terkena tato
sampai pada bagian dermis atau bagian paling dalam kulit, tidak bisa
dikeluarkan lagi.
Menindik tato pada kulit dapat terkena MRSA, penyakit kulit yang
mematikan. MRSA merupakan jenis bakteri yang tumbuh berkembang melalui
penindikan tato oleh pihak ilegal. MRSA adalah jenis staphylococcus yang
resisten terhadap methicilin. Penyebaran virus MRSA tampak dalam bentuk
benjolan-benjolan kecil atau kulit yang meradang sehingga mungkin
sekali menyebabkan terjadinya problema besar dan berbahaya seperti
radang paru dan kanker darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar