Rabu, 21 Agustus 2013

Levantarse el Real Madrid el Rey de Europa


Suarnono – Sebelumnya perkenalkan dulu ya, nama saya Suarnono(suarnono) biasa di panggil Nono. Hobi saya selain bermain musik juga berolahraga alias sepak bola, wajar bila seseoarang sering mengikuti teknik dan cara bermain pemain sepak bola profesional  sebut saja Zidane, Figo, dan R. Carlos. Lalu datang Ronaldo. Aksi mereka  masing – masing pada PD 2002  mampu membuat terkagum – kagum, dan hingga akhirnya berkat merekalah saya semakin mencintai sepak bola karena sebenarnya jujur saya belum mengerti perkembangan sepak bola waktu itu.
Menginjak musim 2002-2003 saya merasa kaget ketika dini hari terbangun dan menonton salah satu TV swasta yang  menyiarkan La Liga. Saya melihat Tim sepak bola yang di penuhi para pemain yang tampil mengesankan pada PD 2002. Dan kali ini  bukanlah mereka (Zidane, Figo, dan R. Carlos dan Ronaldo) yang membuat saya kagum, melainkan seorang penyerang yang begitu kharismatik. Dia adalah Raúl González. Dan pada saat itu juga saya baru mengetahui bahwa Tim tersebut adalah REAL MADRID. Dari situlah saya mulai mencari – cari tentang sejarah Real Madrid.
Semakin saya mengetahui sejarah perjalanan Real Madrid, semakin saya mencintainya. Baik dari era :
Awal mula (1902—1945) dimana masih bernama Madrid Football Club. Dan pada tahun 1920, nama klub diubah menjadi Real Madrid setelah Alfonso XIII dari Spanyol memperbolehkan klub menggunakan kata Real—yang berarti kerajaan—kepada klub ini.
Era Santiago Bernabeu dan kesuksesan di Eropa (1945—1978) di sinilah hal yang paling membuat saya kagum, bangga dan semakin mencintai Real Madrid. Dari Juara Liga Champion 5 kali berturut – turut antara tahun 1956 dan 1960 dan masih banyak lagi hal yang mengagumkan lainnya.
Generasi Quinta del Buitre, dan Piala Eropa ketujuh (1980—2000) pada awal 80-an Madrid bagaikan “Raja yang tertidur”, namun setelah kedatangan La Quinta del Buitre (“Lima Burung Nazar”) di antaranya Emilio Butragueño, Manuel Sanchís, Rafael Martín Vázquez, Miguel Pardeza, dan Míchel di tambah Hugo Sanchez (penyarang yang sungguh sangat mengerikan di era-nya). Kemudian era pelatih Fabio Capello (1996), dan pada era inilah saya benar – benar jatuh cinta denagn permainan Real Madrid walaupun hanya mengetaui melalui foto, video dan dokumentasi lainnya. adalah Roberto Carlos, Predrag Mijatović, Davor Šuker, dan Clarence Seedorf  yang membantu para pemain lokal seperti Raul Gonzalez, Fernando Hierro, Iván Zamorano, dan Fernando Redondo. Real Madrid kemudian menambah amunisi dengan kedatangan Fernando Morientes pada tahun 1997. Hingga akhirnya mereka menjuarai Liga Champion 1998 mengalahkan Juventus denagn skor tipis 0-1. skuad ini adalah skuad yang saya inginkan untuk Real Madrid sekarang ini, dimana tidak ada kata “Madrid hanya membeli pemain – pemain Bintang dan mahal”. kita tahu para pemain tersebut sukses dengan klubnya masing – masing setelah hengkang dari Real Madrid. sebut saja Clarence Seedorf, ia sukses bersama AC Milan sebenarnya Fernando Redondo juga sukses bersama tim yang sama hanya saja ia pensiun karena cidera.
Los Galacticos (2000—sekarang) ini adalah era Presiden Florentino Pérez,  saya sangat menyukai kebijakannya untuk membuat proyek Los Galacticos bagi Real Madrid dengan membawa Zinédine Zidane, Ronaldo, Luís Figo dan David Beckham. Saya berpikir inilah skuad yang sangat komplit di Eropa bahkan Dunia. Dan terbukti dengan gelar Liga Champions kesembilan Madrid pada tahun 2002 yang disusul gelar Piala Interkontinental pada tahun yang sama dan diakhiri gelar La Liga pada tahun 2003.
Dari situlah “i se verdadero madridista” dan mulai mencari Madridistas lainnya melalui jejaring sosial. Perlu di ketaui baru 1 bulan ini saya menjadi member Madridista Indonesia. Harapan saya untuk Real Madrid bangunlah buatlah sejarah baru, “Vivimos por ti, vence por nosotros” | “Kami hidup bersamamu, menanglah untuk kita” Hala Madrid! Hala Madrid! Hala Madrid!. Saya dan semua Madridistas lainnya akan tetap setia, kami akan selalu menjadi Madridista.Bangkitlah Sang Raja Eropa ! Levantarse el Real Madrid el Rey de europa !!!
Untuk dua kelinci saya takkan melupakan momen-momen NoMad (Nonton Real Madrid) dengan Kacang Dua Kelinci, semakin nikmat jika di temani kopi dan Madridista lainya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar