Papaver somniferum ( Apiun ) adalah
tumbuhan liar musiman yang biasanya dikenal dengan nama ‘Opium’ atau
‘Poppy’. Dalam produksinya dan dalam menopang perdagangan Apiun secara
legal (dibawah lindungan hukum), banyak dibangun ladang Apiun (namun
masih dengan lokasi yang dirahasiakan).
Saat bunga-bunga yg hanya berumur
beberapa hari itu sudah menjadi buah yang masak, penuai akan mulai
menuainya dengan cara memotong tangkai buah tersebut. Di dalam buah yang
kaya kandungan alkaloid tersebut, terdapat butiran-butiran benih kering
sebesar kapsul. Benih inilah yang kemudian mulai dipasarkan di dunia
kuliner.
Benih dari buah Apiun yang masak
sering dipergunakan dalam membuat ‘snack bagels’. Walaupun ‘bagels’
tidak menimbulkan efek narkotika, namun setelah dikonsumsi tetap dapat
memicu reaksi positif pada tes urine untuk narkoba.
Sisi lain Opium
Buah opium yang dilukai dengan pisau
sadap akan mengeluarkan getah kental berwarna putih. Setelah kering dan
berubah warna menjadi cokelat, getah ini dipungut dan dipasarkan
sebagai opium mentah.
Opium mentah ini bisa diproses
secara sederhana hingga menjadi candu siap konsumsi. Kalau getah ini
diekstrak lagi, akan dihasilkan “morfin“. Morfin yang diekstrak lebih lanjut akan menghasilkan “heroin“. Limbah ekstrasi ini kalau diolah lagi akan menjadi narkotik murah seperti “sabu“.
Apiun adalah jenis narkotika yang
paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung atau diminum
bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok ala
Timur Tengah).
Pada mulanya, pengonsumsi Apiun akan
merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini
tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan
mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan koma.
Jika seseorang ketagihan, maka Apiun
akan menjadi bagian yg melekat di hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu
lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi Apiun dalam dosis
yang biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika tidak bisa
memperolehnya. Kesehatannya akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu
akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya menurun. Kedua matanya
mengalami sianosis dan berat badannya akan terus menyusut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar