Beberapa peneliti BETA mengklasifikasikan piring terbang berdasarkan penampakan bentuk dari objek yang dilaporkan maupun yang terekam. Kategori berdasarkan ciri-cirinya meliputi:
* Piring, topi, atau "pesawat" berbentuk cakram tanpa dorongan yang terlihat atau terdengar (siang dan malam)
* Cahaya yang bergerak cepat atau cahaya yang mampu berpindah tempat dengan cepat
* "Pesawat" segitiga raksasa atau pola cahaya berbentuk segitiga
* "Pesawat" berbentuk cerutu dengan jendela bercahaya (bola meteor kadangkala dilaporkan dengan ciri-ciri ini, namun sebenarnya merupakan fenomena yang sangat berbeda)
* Lainnya: segitiga sama sisi, bulatan (biasanya dilaporkan bercahaya, menyala-nyala di saat malam), kubah, intan, benda-benda hitam tak berbentuk, telur, dan tabung.
* Piring, topi, atau "pesawat" berbentuk cakram tanpa dorongan yang terlihat atau terdengar (siang dan malam)
* Cahaya yang bergerak cepat atau cahaya yang mampu berpindah tempat dengan cepat
* "Pesawat" segitiga raksasa atau pola cahaya berbentuk segitiga
* "Pesawat" berbentuk cerutu dengan jendela bercahaya (bola meteor kadangkala dilaporkan dengan ciri-ciri ini, namun sebenarnya merupakan fenomena yang sangat berbeda)
* Lainnya: segitiga sama sisi, bulatan (biasanya dilaporkan bercahaya, menyala-nyala di saat malam), kubah, intan, benda-benda hitam tak berbentuk, telur, dan tabung.
BETA berbentuk piringan atau cakram.
BETA berbentuk bulatan bercahaya (tampak 3 cahaya sedang mengikuti pesawat).
BETA berbentuk sabit, seperti yang digambarkan oleh Kenneth Arnold.
BETA berbentuk seperti meteor, disebut Ghost Rocket (Roket Hantu). Gambar diambil di Swedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar